SELAMAT DATANG DI AGEN JUDI ONLINE PALING TERPERCAYA SILAHKAN KUNJUNGI WWW,BOLA206,NET

Thursday 30 November 2017

Bea Cukai Batam Gagalkan Penyelundupan Sabu Modus Selip di Paha

Bea Cukai Batam Gagalkan Penyelundupan Sabu Modus Selip di Paha

Petugas Bea dan Cukai Batam, Kepuluan Riau , menggagalkan penyelundupan narkoba jaringan internasional . Modus operandi yang digunakan yakni dengan pangkal paha dan menyimpan di dalam sol sepatu.

Pelaku penyelundupan sabu tersebut yakni Nazaruddin (44), calon penumpan pesawat penerbangan JT-959 tujan Batam-Kualanamu. Pria asal Aceh ini kedapatan membawa sabu saat melewati mesin pemindai (x-Ray) di Bandara Internasional Hang Nadim , Batam,

Penangkapan berawal dari kecurigaan petugas Bea Cukai terhadap Nazaruddin saat melewati mesin X-Ray. Petugas langsung melakukan pemeriksaan ulang dengan memeriksa seluruh badan dan barang bawaan Nazaruddin.

Setelah dilakukan pemeriksaan, didapatkan barang bukti narkotika jenis sabu dengan berat total 721 gram. Sebanyak 615 gram sabu disimpan di sol sepatu, sedangkan 106 gram diselipkan di pangkal paha.Bea Cukai Batam Gagalkan Penyelundupan Sabu Modus Selip di Paha
Kabid Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi Kantor Bea dan Cukai Tipe B Batam , Raden Evy Suhartantyo mengatakan , Nazaruddin diketahui merupakan jaringan internasional yang bertugas mengantarkan narkotika ke wilayah Aceh.

"Pelaku juga memiliki identitas KTP ganda asal Provinsi Aceh dan Provinsi Kepulauan Riau, untuk memudahkan akses dan modus saat menyelundupkan narkotika,"

Evy menduga , Nazaruddin kerap melakukan penerbangan Batam-Kuala Namun-Jakarta membawa sabu . Modus yang digunakan sama, yakni menyembunyikan sabu di pangkal paha celana dalam dan sol sepatu.

"Modus operandi dengan cata menyembunyikan di dalam sepatu dan did selangkangan , celana dalam ,"

Evy menambahkan, suasana libur sering dimanfaatkan jaringan narkotika memasok barang haram untuk dibawa ke sejumlah wilayah di Indonesia, Keramaian suasana bandara dijadikan kesempatan bagi para pelaku penyelundup narkotika.

Sementara itu , tersangka Nazaruddin mengakui bahwa barang tersebut adalah sabu miliknya di Indonesia. Keramaian suasana bandara di jadikan kesempatan bagi para pelaku penyelundup narkotika.

Sementara itu, tersangka Nazaruddin mengakui bahwa barang tersebut adalah sabu miliknya . Barang haram itu rencananya hendak dibawa ke pemesan di Medan dan Aceh. Sedangkan narokotika itu diperolehnya dari jaringan di Malaysia.
Bea Cukai Batam Gagalkan Penyelundupan Sabu Modus Selip di Paha
"Sabu berasal dari jaringan Malaysia yang masuk lewat pelabuhan tikus di sekitar perairan Batam. Saya diupah sebesar Rp 21 juta untuk sekali hantar pada setiap pemesan ,"kata Nazaruddin.

Nazaruddin juga mengakui baru saja kembali dari jakarta pada tanggal 28 November 2017 lalu. Kemudian sebelum melanjutkan keberangkatan ke Medan. tersangka menginap di salah satu hotel di didaerah Batu Aji, Batam.

Selanjutnya , petugas Bea dan Cukai Batam menyerahkan tersangka dan barang bukti sabu seberat 721 gram itu ke Polda Kepulauan Riau untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Monday 27 November 2017

Putra Mahkota Saudi Bersumpah Buru Teroris Hingga Musnah dari Bumi

Putra Mahkota Saudi Bersumpah Buru Teroris Hingga Musnah dari BumiPutra Mahkota Arab Saudi , Pangeran  Mohammed bin Salman, bersumpah akan memburu teroris hingga mereka musnah. Sumpah ini diucapkan saat 40 negara-negara muslim berkumpul untuk pertama kalinya dalam aliansi memerangi terorisme.

"Dalam beberapa tahun terakhir, terorisme telah beroperasi di negara kita .. tanpa adanya koordinasi (dari otoritas nasional)," ucap Pangeran Mohammed bin Salman yang juga menjabat Menteri Pertahanan Saudi, seperti dilansir AFP,

"Hal itu berakhir har ini , dengan aliasi ini ," tegasnya sat memberikan pidat dalam pertemuan aliansi memerangi terorisme itu .

Pertemuan yang digelar Minggu (26/11) ini merupakan pertemuan pertama dari para Menteri Pertahanan dan para pejabat senior dari Koalisi  Pemberantasan Terorisme Militer Islamis . Koalisi itu terdiri dari 41 negara dan disebut sebagai 'front bersatu pan-Islamis ' melawan ekstremisme keras.

Baca juga : Putra Mahkota Arab Saudi Bicara Soal 'Pemulihan ' Islam

Dalam pertemuan ini , Pangeran Mohammed bersumpah akan ' memburu teroris hingga mereka musna dari muka bumi ini '

Aliansi itu diumumkan sejak tahun 2015 di bawah pengawasan Pangeran Mohammed , yang semakin menanjak kiprahnya sejak ditunjuk menjadi Putra Mahkota pada Juni lalu . Kelompok aliansi ini sebagian besar merupakan negara-negara yang didominasi dan dikuasai Sunni . Iran yang didominasi Iran dan merupakan musuh abadi Saudi , tidak masuk dalam aliansi ini . Demikian juga dengan Suriah dan Irak , yang condong ke Iran.

Pertemuan ini digelar bertepatan dengan semakin memanasnya ketegangan angara Saudi dan Iran , Khusunya terkait konflik Suriah dan Yaman , serta Krisis politik di Lebanon . Saudi menuding Iran mendukung kelompok bersenjata di Timur Tengah , termasuk kelompok Hizbullah asal Lebanon dan pemberontak Houthi di Yaman .

"Pilar dari koalisi ini adalah penyertaan ," sebut jenderal Saudi Abdulelah al-Saleh yang berindah sebagai perlaksana tugas Sekretaris Jenderal ( Sekjen) aliansi ini . " Musuh bersama kita adalah terorisme , bukan agama , sekte atau ras tertentu , " imbuhnya .

Baca juga :  Putra Mahkota Saudi Ungkap Gebrakan Antikorupsi yang Jerat Bangsawan


Negara-negara yang ikut dalam pertemuan di Riyadh ini antara lain Mesir, Uni Emirat Arab, Bahrain, Afghanistan, Uganda, Somalia, Mauritania, Lebanon, Libya, Yaman dan Turki. Sementara aliansi ini juga menyertakan Qatar, yang tengah diboikot oleh Saudi dan sekutunya, tidak ada satupun pejabat Qatar yang hadir dalam pertemuan ini. Tidak diketahui alasan Qatar tidak mengirimkan perwakilan. 

Untuk Mesir, negara ini tidak mengirimkan Menteri Pertahanannya, melainkan hanya seorang pejabat militer. Ini dikarenakan Mesir masih memulihkan diri dari serangan bom dan penembakan di masjid Sinai yang menewaskan lebih dari 300 orang pada Jumat (24/11). Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab. Namun otoritas Mesir mencurigai Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sebagai dalang teror itu.

Pangeran Mohammed menyebut teror di Mesir itu sebagai 'pengingat bahaya terorisme dan ekstremisme'. "Selain membunuh orang-orang tak bersalah dan menyebarkan kebencian, terorisme dan ekstremisme mengubah citra agama kita,"